Senin, 18 November 2019

Manajemen Kesehatan


1.             KONSEP MANAJEMEN KESEHATAN
Dalam kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengaturan yang baik, agar tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik.  Proses pengaturan kegiatan ilmiah atau ilmu seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif serta rasional untuk mencapai tujuan ini disebut manajemen  , sedangkan untuk mengatur kegiatan – kegiatan aau pelayanan kesehatan masyarakat disebut “ Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat “ .
Sebagaian orang masih rancu dengan pengertian manajemen, kebanyakan masih menyatakan bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan ini disebut “Administrasi”.   “Manajemen ialah seni tentang bagaiman menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif serta rasional untuk mencapai tujuan. Administrasi sendiri ialah ilmu dan seni yang mempelajari kerjasama kelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan .  Bedanya dengan manajemen adalah Manjemen sebai proses sosial dan organisasi sebagai system sosial ( Marry Parket Follet)

 


                                                              Sumber Gambar


A.           Pengertian manajemen kesehatan
Manajemen berasal dari bahasa romawi kuno dengan dasar manage atau managiare yang berarti belajar melangkahkan kaki. Dalam bahasa inggris yaitu management dengan asal kata to manage yang berarti mengatur. Di dalam manejemen, proses pengaturan berbagaisumber daya organisasi untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu.
Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan.” Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut :“Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.” Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
Manjemen kesehatan adalah suatu proses untuk menggerakkan sumber daya manusia dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengawasi semua kegiatan pelayanan kesehatan dalam organiasi dalam upaya untuk:

1)         Mengetahui adanya persoalan  pelayanan kesehatan
2)         Mendefiniskan persoalan pelayanan kesehatan
3)         Mengumpulkan fakta-fakta yang  terkait dengan pelayanan kesehatan
4)         Data dan informasi yang  timbul dalam pelayanan kesehatan
5)         Menyusun alternatif penyelesaian persoalan pelayanan kesehatan
6)         Mengambil keputusan pelayanan  kesehatan dengan memilih  salah  satu alternatif penyelesaian dan malaksanankan keputusan serta tidak lanjut  untuk mencapai tujuan yang harus di capai.
B.            Pendekatan praktis mempelajari manajemen kesehatan
Dalam mempelajari manajemen kesehatan, kita dapat menggunakan lima pendekatan guna mengkaji fungsi dan unsure manajemen, antara lain :
a.              Management by objective oleh Peter Drucker. (Manajemen dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi). Penerapan manajemen by objective pada organisasi puskesmas. Salah satu tugas pokok kepala puskesmas adalah mengatur pekerjaan staf yang diperbantukan kepadanya. Kepala puskesmas harus mengerti visi dan misi Puskesmas yang dipimpinnya dan mampu mengajak staf Puskesmas menerjemahkan visi dan misi organisasi dalam rencana strategis puskesmas dan rencana operasional masing – masing program. Seorang pimpinan puskesmas harus menjabarkan secara operasional visi dan misi puskesmas ke dalam kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf puskesmas untuk mencapai tujuan pelayanan puskesmas. Disinilah pentingnya ketrampilan seorang pimpinan merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan program sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang potensial berkembang di wilayah kerjanya. Taf puskesmas harus paham dan terampil merumuskan masalah program yang dihadapi oleh unit kerjanya dan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang sesuai dengan bidang dan wilayah binaannya.
b.             Management is how to work with others (manajemen adalah kerja sama untuk mencapa itujuan bersama). Dengan pendekatan ini, fungsi manajemen akan dapat dipelajari dari proses kerja sama yang berkembang antara pimpinan dengan stafnya dalam mencapai tujuan organisasi. Sumber daya lain yang penting adalah dana dan material. Manajemen harus mampu mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai tujuan organisasi. Aplikasi pendekatan ini dibidang kesehatan misalnya : Seorang bidan puskesmas akan mampu memberikan pertolongan persalinan untuk ibu-ibu hamil di wilayah kerjanya jika ibu hamil memilih fasilitas kesehatannya dan dia memiliki staf pembantu bidan yang akan menjaga ibu – ibu selama perawatan masa nifas. Bidan dan staf pembantu bidan adalah SDM penting dalam melaksankan program KIA. Pengembangan tugas Bidan Puskesmas mempunyai arti penting dalam manajemen puskesmas.
c.              Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia. Manusia sebagai sumber daya utama manajemen selalu akan responsive pada saat berinteraksi dengan orang lain. Manajemen dapat dipelajari melalui perilaku organisasi tersebut. Perilaku organisasi ditentukan oleh upaya kepemimpinan yang mampu membangkitkan motivasi staf. Perilaku organisasi kesehatan memiliki cirri khas sendiri yang berbeda dengan organisasi lain. Misalnya didalam puskesmas, seorang SKM yang menjadi kepala Puskesmas harus mampu memotivasi kinerja dokter, bidan , dan tenaga kesehatan lain yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda – beda.
d.             Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai proses dapat dipelajari melalui fungsi – fungsi manajemen. Fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian. Dalam manajemen kesehatan, seorang kepala puskesmas harus mampu melaksanakan fungsi – fungsi manajemen dalam melaksanakan program –program kesehatan masyarakat di puskesmas. Manajemen sebagai ilmu terapan. Kepala puskesmas harus memilki wawasan yang cukup luas dan terus mengembangkan diri dengan mempelajari berbagai ilmu yang terkait dengan tugas- tugasnya. Seorang SKM yang menjadi pimpinan organisasi kesehatan harus mampu menghitung persediaan dana, memahami kebijakan anggaran pemerintah dan menghitung pengeluaran biaya kesehatan untuk memelihara kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
C.    Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan
·         Manajemen personalia (mengurusi SDM).
·         Manajemen keuangan.
·         Manajemen logistik (mengurusi, logistik-obat dan peralatan).
·         Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (mengurusi pelayanan kesehatan).






D.    Fungsi Manajemen Kesehatan
Fungsi manajemen menurut 4 pakar manajemen ilmiah adalah :
Tokoh
Fungsi manajemen
George Terry
Planning, Organizing, Actuating, Controlling
L. Gullick
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgetting
H. Fayol
Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling
Koonzt O’ Donnel
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling

1.    Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
2.    Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3.    Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4.    Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

E.            Unsur-unsur manajemen
a.    Manusia (Man)
Pembangun organisasi kehesehatan seperti rumah sakit, Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan terlaksanananya manajemen.
b.    Uang (money)
Uang atau anggran sangat diperlukan sebagai biaya yang  harus dimiliki organisasi untuk melakukan pelayanan kesehatan, mulai dari perizinan, pembangunan rumah sakit, peralatan, pembayaran tenaga kerja dan lain sebagainya.

c.    Bahan baku (material)
Meterial adalah obat-obatan yang digunakan organisasi kesehatan untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan secara efisien.
d.   Mesin  (machine)
Mesin adalah peralatan yang  digunakan dalam pelayanan kesehatan seperti peralatan untuk perawatan gigi, peralatan untuk persalinan, peralatan radiologi dan sebagainya.
e.    Metode (Method)
Metode adalah cara yang ditempuh untuk melaksanakan sesuatu yang telah dirancang dengan baik sehingga tujuan akan dapat dicapai dengan tepat sesuai dengan perencanaan semula. Metode yang digunakan dalam melaksanakanpelayanan kesehatan dengan berperdoman pada SOP (Standar Operational Procedure).
F.            Tantangan dan masalah kebijakan manajemen kesehatan
Globalisasi merupakan tantangan, masalah, dan sekaligus potensi untuk pembangunan nasional berwawasan kesehatan di masa mendatang. Pengaruh globalisasi, liberalisasi perdagangan, dan pelayanan melalui berbagai kesepakatan internasional akan memengaruhi berbagai aspek penyelenggaraan upaya kesehatan dan memerlukan kesiapan pemerintah beserta masyarakat.
Pemerintah seharusnya melakukan upaya terpadu dalam pembangunan kesehatan supaya masyarakat mendapatkan haknya untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
G.           Prinsip-prinsip manajemen kesehatan
Dalam SKN (2004) dikatakan bahwa manajemen kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai  upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perencanaan diperlukan karena pembangunan lebih besar dari pada sumber daya yang tersedia. Melalui perencanaan ingin dirumuskan kegiantan pembangunan yang secara efesien dan efektif dapat memberi hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada.
Proyek-proyek pembangunan harus memuat dengan jelas tujuannya (objective), sasaran yang akan dicapai (target), cara megukur keberhasilannya (performance evaluation), jangka waktu pelaksanaannya, tempat pelaksanaan, cara melaksanakan, kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu dapat dilaksanakan, biaya serta tenaga yang diperlukan dan badan yang akan melaksanakan nya.
H.           Kebutuhan pada manajemen kesehatan yang bermutu
Perbaikan mutu pelayanan diutamakan pada peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan di samping kinerja dan keadaan fisik institusi. Berbagai teknologi yang digunakan perlu dipilih sehingga memberi manfaat yang optimal sesuai dengan pola pemerintahan masyarakat akan pelayanan kesehatan, situasi setempat, dan daya dukung daerah. Berkaitan hal itu, pengobatan tradisional dan penggunaan obat tradisonal harus dikembangkan.
Dalam upaya pemerataan pelayanan, penekanan diberikan pada pemenuhan tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan masyarakat di samping penyediaan berbagai sasaran kesehatan lain yang diperlukan. Secara khusus, pemenuhan tenaga dan sarana kesehatan ini diarahkan untuk meningkatkan potensi desa tertinggal.
Selain itu, peningkatan mutu pelayanan yang didukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran juga diarahkan secara bertahap untuk menjadikan pelayanan medis di indonesia sebagai salah satu pusat rujukan global, baik dalam hal pengobatan modern maupun pengobatan tradisonal. Upaya peningkatan daya saing diarahkan pada mutu tenaga medis dan paramedis, mutu pelayanan rumah sakit khusus, khasiat teknik pengobatan tradisional, mutu manajemen kesehatan masyarakat, dan produk obat-obatan.
I.              Penerapan Manajemen Dibidang Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan tersebut, administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga (business adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan ke dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.
Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di Indonesia seperti Kantor Depkes, Dinas Kesehatan di daerah, Rumah Sakit dan Puskesmas dan jajarannya. Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan di RS, Dinas Kesehatan dan Puskesmas perlu dilakukan kajian proses penyusunan rencana tahunan Depkes dan Dinas Kesehatan di daerah. Khusus untuk tingkat Puskesmas, penerapan manajemen dapat dipelajari melalui perencanaan yang disusun setiap lima tahun (micro planning), pembagian dan uraian tugas staf Puskesmas sesuai dengan masing-masing tugas pokoknya.
J.             Jenis-jenis manajemen kesehatan
Manajemen adalah upaya pengelolaan suatu sistem atau entitas dan sumber dayanya dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Inti dari upaya ini adalah pengambilan keputusan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajemen pada hakikatnya adalah rangkaian dari proses pengambilan keputusan-keputusan.
Dalam bidang kesehatan dikenal adanya paling sedikit dua jenis manajemen, yaitu:
1.        Manajemen Pasien/Klien, yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-keputusan dalam menghadapi masalah kesehatan (penyakit dan lain-lain) yang diderita oleh seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat. Tujuannya adalah agar pasien/klien tersebut dapat terhindar atau terbebas dari masalah kesehatan, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Dalam hal ini manajer atau pengambil keputusannya adalah setiap petugas kesehatan yang melayani pasien/klien (disebut petugas fungsional – dokter, perawat, bidan, sanitarian, dan lain-lain), baik yang bertugas di Puskesmas dan jaringannya maupun yang bertugas di Rumah Sakit dan sarana-sarana kesehatan lain.
2.        Manajemen Unit/Organisasi Kesehatan, yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-keputusan dalam menghadapi masalah yang menghambat atau potensial menghambat kinerja unit/organisasi kesehatan. Misalnya masalah tingginya absensi karyawan, masalah kurangnya dana/anggaran, masalah tidak terawatnya peralatan, masalah tingginya kebocoran pendapatan, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar unit/organisasi terhindar atau terbebas dari masalah, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Dalam hal ini manajer atau pengambil keputusannya adalah para pimpinan unit/organisasi kesehatan – Menteri Kesehatan dan pejabat terasnya,  Kepala Dinas Kesehatan dan staf intinya, Direksi Rumah Sakit, Kepala Puskesmas, dan lain-lain.
K.           Penerapan manajemen kesehatan di Indonesia
Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis organisasi untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi. Atas dasar pemikiran tersebut, manajemen dapat diterapkan di bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan umum sistem kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, atau mencapai suatu keadaan sehat bagi individu atau kelompok masyarakat.
Administrasi kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan finansial. Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkanke dalam administrasi umum oleh karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.
Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap –tiap organisasi kesehatan di Indonesia seperti kantor Depkes, Dinas kesehatan di daerah, rumah sakit, dan puskesmas dan jajarannnya. Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan di rumah sakit, dinas kesehatan dan di puskesmas memerlukan kajian proses penyusunan rencana tahunan Departemen kesehatan. Khusus untuk tingkat puskesmas penerapan manajemen dapat melalui perencanaan yang disusun setiap lima tahun.
Ruang lingkup manajemen kesehatan meliputi manajemen kegiatan dan sumber daya yang dikelolanya diantaranya manajemen personalia, manajemen keuangan, manajemen logistik manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen. Untuk masing – masing bidang tersebut dikembangkan manajemen spesifik sesuai dengan ruang lingkup dan tugas pokoknya. Penerapan manajemen pada unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan rumah sakit merupakan upaya untuk memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki masing – masing unit pelayanan kesehatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif, efesien dan rasional.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbaikan pelayanan BPJS untuk mendukung program pelayanan kesehatan

                                        Pemerintah menambah kuota Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) yang ditanggung...